Ini kemudian akhir dari perjumpaan
Antara aku dan kamu
Yang kemudian menyisakan luka di hatiku
Yang kemudian meninggalkan perih
Namun mengapa hati ini masih menyisakan cinta
Mengapa hati ini masih menyimpan harap
Harusnya aku melupakanmu
Dan semua hal tentang kita
Bukan mengingatnya dan mengenangnya
Harusnya aku membencimu
Harusnya aku marah padamu
Bukan menyimpan rasa
Feedjit
Blog List
Popular Posts
-
kuukir sepi pada tiap-tiap malam dalam kesunyian antara kita kutitipkan rindu pada angin yang berhembus entah mana yang sampaik...
-
aku mengeja sunyi dalam jarak antara kita dalam hening yang kau ciptakan dalam sapa yang tak kau indahkan aku mengeja sunyi ...
-
tak lagi ada di sabana itu hijaunya telah terganti dengan deru mesin dan kepulan hitam asap pabrik angin tak lagi menyapa dengan hangat ...
-
kembali kulagukan kata-kata itu kudendangkan agar cepat menjadi nyata sebagaimana mantra agar harapan jadi nyata aku tak sekuat yang dul...
-
aku rindu senja ingin rasanya kucuri secuil senja menyimpannya hingga bukanlagi kenangan yang ada
-
terkutuklah kau rindu rasa yang membuatku tak menentu tentang gondola di Venezia malam tahun baru di St Marco Roma, Firenze ata...
-
Sudah lama saya berkenalan dengan situs ini , hanya saja seperti biasa, saya yang angin-anginan tidak selalu setia mengirimkan tulisan saya....
-
Apakah cinta selalu menyisakan air mata ? kini aku hanya bisa mengenangmu Aku berdiri di pelataran candi borobudur, yang katanya candi...
-
bila hari ini kau putari waktu kembali maka kuingin esok, dan waktu-waktu selanjutnya aku ada di sisimu untuk putari waktu bersama ...
-
Aku merindukanmu, bertatap, mengenal dan berbincang denganmu bahkan ketika harus kukorbankan waktu untuk diriku sekedar untuk melepas penat ...
Friday, October 10, 2008
semoga
Semoga kau masih punya hati
Untuk tidak mengingkari janji
Untuk tidak mempermainkan hati
Untuk tidak mendustai
Semoga kau masih punya perasaan
Untuk tidak mengatasnamakan cinta demi kepentingan pribadi
Untuk mengetahui sakitnya perasaan
Percuma saja kepedulian yang didengungkan
Atau apa yang dicitrakan
Jika ternyata lakumu jauh dari itu semua
Itukah kau pembohong besar
Atau seseorang yang tengah kehilangan arah
Perubahan tidak menunggu waktu
Namun kesadaran hati
Yang tentunya bukan parsial semata
Untuk tidak mengingkari janji
Untuk tidak mempermainkan hati
Untuk tidak mendustai
Semoga kau masih punya perasaan
Untuk tidak mengatasnamakan cinta demi kepentingan pribadi
Untuk mengetahui sakitnya perasaan
Percuma saja kepedulian yang didengungkan
Atau apa yang dicitrakan
Jika ternyata lakumu jauh dari itu semua
Itukah kau pembohong besar
Atau seseorang yang tengah kehilangan arah
Perubahan tidak menunggu waktu
Namun kesadaran hati
Yang tentunya bukan parsial semata
kepadanya yang telah menawarkan asa padaku
Seandainya ragu menemui kebenaran
Seandainya harap menemui kehampaan
Seandainya mimpi kemudian tercabik
Tak mau lagi aku bertemu dan mengenalmu
Perjumpaan kita tlah torehkan luka di hatiku
Yang entah kapan bisa tersembuhkan oleh sang waktu
Aku memakimu dalam heningku
Aku merutukimu dalam helaan nafasku
Aku mau membunuhmu
Membunuh kamu yang ada di hatiku
Hingga jika nanti kita bertemu
Aku tak lagi mengenalimu
Seandainya harap menemui kehampaan
Seandainya mimpi kemudian tercabik
Tak mau lagi aku bertemu dan mengenalmu
Perjumpaan kita tlah torehkan luka di hatiku
Yang entah kapan bisa tersembuhkan oleh sang waktu
Aku memakimu dalam heningku
Aku merutukimu dalam helaan nafasku
Aku mau membunuhmu
Membunuh kamu yang ada di hatiku
Hingga jika nanti kita bertemu
Aku tak lagi mengenalimu
bertanya rumput pada hujan
Bertanya rumput tentang hujan yang tak lagi turun
Tentang pelangi yang tiada lagi bisa dinikmati
Marahkah langit pada kita semua
Hingga tiada lagi tetesan air dari atas sana
Panas membuat yang hijau meranggas
Kering dalam bumi yang makin penat
Adakah yang mempunyai jawabnya
Adakah angin membawa jawab itu?
Atau manusia….?
Batavia
Shubuh, 23 september 2008
Tentang pelangi yang tiada lagi bisa dinikmati
Marahkah langit pada kita semua
Hingga tiada lagi tetesan air dari atas sana
Panas membuat yang hijau meranggas
Kering dalam bumi yang makin penat
Adakah yang mempunyai jawabnya
Adakah angin membawa jawab itu?
Atau manusia….?
Batavia
Shubuh, 23 september 2008
pada suatu hari
Kemudian tiba pada suatu hari
Yang tidak pernah aku bayangkan
kala cinta kemudian dipertanyakan
Masihkah masing-masing kita memilikinya
Apakah kau masih mendekapku hingga aku tertidur lelap
Menjagaku dari mimpi buruk yang acap menyerang
Apakah kau masih menggenggam tanganku erat
Dalam perjalanan meraih mimpi kita
Apakah kau masih merindukanku
Dalam tiap malam dan tiap hari yang kau jelang
Dan berdiri kita di sini dalam terpaan angin keraguan
Memandang mendung dalam jarak antara kita
Batavia, 20.09.2008
Yang tidak pernah aku bayangkan
kala cinta kemudian dipertanyakan
Masihkah masing-masing kita memilikinya
Apakah kau masih mendekapku hingga aku tertidur lelap
Menjagaku dari mimpi buruk yang acap menyerang
Apakah kau masih menggenggam tanganku erat
Dalam perjalanan meraih mimpi kita
Apakah kau masih merindukanku
Dalam tiap malam dan tiap hari yang kau jelang
Dan berdiri kita di sini dalam terpaan angin keraguan
Memandang mendung dalam jarak antara kita
Batavia, 20.09.2008
Subscribe to:
Posts (Atom)