Feedjit
Blog List
Popular Posts
-
kuukir sepi pada tiap-tiap malam dalam kesunyian antara kita kutitipkan rindu pada angin yang berhembus entah mana yang sampaik...
-
aku mengeja sunyi dalam jarak antara kita dalam hening yang kau ciptakan dalam sapa yang tak kau indahkan aku mengeja sunyi ...
-
tak lagi ada di sabana itu hijaunya telah terganti dengan deru mesin dan kepulan hitam asap pabrik angin tak lagi menyapa dengan hangat ...
-
kembali kulagukan kata-kata itu kudendangkan agar cepat menjadi nyata sebagaimana mantra agar harapan jadi nyata aku tak sekuat yang dul...
-
aku rindu senja ingin rasanya kucuri secuil senja menyimpannya hingga bukanlagi kenangan yang ada
-
terkutuklah kau rindu rasa yang membuatku tak menentu tentang gondola di Venezia malam tahun baru di St Marco Roma, Firenze ata...
-
Sudah lama saya berkenalan dengan situs ini , hanya saja seperti biasa, saya yang angin-anginan tidak selalu setia mengirimkan tulisan saya....
-
Apakah cinta selalu menyisakan air mata ? kini aku hanya bisa mengenangmu Aku berdiri di pelataran candi borobudur, yang katanya candi...
-
bila hari ini kau putari waktu kembali maka kuingin esok, dan waktu-waktu selanjutnya aku ada di sisimu untuk putari waktu bersama ...
-
Aku merindukanmu, bertatap, mengenal dan berbincang denganmu bahkan ketika harus kukorbankan waktu untuk diriku sekedar untuk melepas penat ...
Thursday, December 2, 2010
I'm Lost
Help me, I am lost..
Ya, aku tersesat, tersesat di sebuah labirin, labirin yang rasanya aku ciptakan sendiri. Terkadang hidup itu bagai berada di sebuah labirin, yang kadang entah dimana jalan keluarnya. Pernahkah kalian berada di labirin? Labirin ini benar-benar membuat aku bingung dan aku terjebak di dalamnya, sendiri.
Aku telah mencoba pergi dengan semua rasa, berharap bisa 'menemukan' diriku, rasaku dan inginku. Namun rasanya justru semakin tersesat jauh dan labirin ini seakan menjadi semakin rumit saja. Semakin mencari, semakin terbawa jauh masuk di dalamnya tanpa mengerti bagaimana cara untuk keluar.
Aku pernah mengetahui dengan sangat baik diriku. Tahu benar apa yang aku mau dan aku inginkan. membuatku jumawa dengan hidupku. Namun tak lagi saat ini. Aku larut dan membiarkan semuanya berjalan. Aku ikuti arus itu, tanpa berontak, tanpa pertanyaan, meski aku selalu memikirkannya. Inikah karena kamu yang pernah membuatku begitu yakin dan menerima tanpa bertanya ? Entahlah, mungkin itu juga salah satu hasil dari pikirku dan bukan rasaku. Aku menggunakan logika untuk menerima dan ketika rasaku telah menerima, ternyata aku telah hanyut.
Ketika aku menyadarinya, aku sudah menjadi puing-puing. Tragis. Tak ada lagi yang bisa aku sombongkan, ya, akulah si manusia itu, tak pantas menyombongkan apapun. Aku bukanlah apa-apa. Larut dalam rasa dan aku membiarkan puing-puing itu terpungut dan berusaha dibangun kembali meski retak di sana-sini. Aku tau, hasilnya tidak akan pernah sama dengan yang tedahulu.
Kemudian aku tersadar, bukan ini yang aku inginkan. Namun aku tak kuasa menolak dan melawannya. Aku sudah menghabiskan waktuku untuk ini dan kali ini pikiranku tak mampu menerima. Aku tersesat, dan aku kupikir, (bahkan) kurasa bukan ini yang aku inginkan. Aku tersesat.
Aku tersesat, hingga aku tak tahu lagi apa yang aku inginkan. Aku benci ini. Sungguh. Aku tersesat tanpa tahu petunjuk untuk keluar. Bahkan rasanya, aku (mungkin) akan tersesat di sini sampai waktu itu tiba. Jika saja ada jalan lain yang membuatku keluar dari semua ini, aku akan membunuh diriku. Reinkarnasi, mungkin itu jawab atas segala gelisahku.
Categories
cerita
Subscribe to:
Posts (Atom)