Friday, August 17, 2012

lelah

Posted by ria permana sari at 4:31 PM 2 comments
aku mengeluh dalam hati...
tak sanggup lagi aku berjalan
izinkan aku berdiam di sini
dan menutup mataku

Monday, August 13, 2012

Posted by ria permana sari at 4:12 AM 3 comments
kembali kulagukan kata-kata itu
kudendangkan agar cepat menjadi nyata
sebagaimana mantra agar harapan jadi nyata

aku tak sekuat yang dulu pernah aku pikir
aku lelah
dan aku adalah puing-puing yang tersisa
mungkin esok,tak akan ada lagi yang tersisa

maafkan saya

dan waktu terus berjalan

Posted by ria permana sari at 3:44 AM 0 comments
www.duniaula.blogspot.com
dan waktu terus berjalan
tak peduli betapa sakit, sedih dan lelahnya aku
siapa aku

dan waktu terus berjalan
aku pergi ke tempat-tempat yang menarik
aku bertemu orang-orang
aku mengais asa

aku sibuk dengan diriku
berjibaku dengan hidup dan berefleksi
hingga tak menyadari waktu terus berjalan
hingga berakhir pula sebuah penantian

dalam gamang ketidakpastian
waktu terus berjalan
dan saat kau menyadarinya
mungkin saat itu sudah terlambat

waktu terus berjalan
saat kututup mataku kelak
lelah dengan hidup dan atributnya
mungkin kau tak pernah tau saat itu
dan ketika kau mengetahuinya
tak ada lagi kesempatan kedua

menanti pelangi

Posted by ria permana sari at 3:35 AM 0 comments
mendung yang masih bersamaku
hujan terus membasahiku
aku tak lagi menyukainya

kadang berharap tak lagi menjumpai dunia ini
lelah sungguh memainkan peran ini
tiap kubuka mata, masih saja cerita yang sama

berbagai cara tlah kulakukan
cerita ini masih sama
bahkan semakin membuatku terhempas
jatuh ke suatu tempat tak berujung

dalam harap, aku menanti pelangi
apakah kmudian itu hanya mitos belaka?
lelah rasanya menanti dalam ketiadaan
atau
mungkin ketika dia muncul
tak bisa lagi kubuka mataku


khlong luang, 13 august 2012

Saturday, July 14, 2012

anak-anak itu

Posted by ria permana sari at 6:51 PM 1 comments

anak-anak itu masih menari di sungai yang tak lagi jernih airnya
bercampur dengan limbah pabrik dan rumah tangga
karena kami tak mampu berikan sanitasi dan air bersih

anak-anak itu masih bermain di jalan raya, pasar
mengais rezeki dari apapun itu namanya
saat anak-anak yang lain belajar di sebuah bangunan bernama sekolah


hutan: kamu, aku dan mereka

Posted by ria permana sari at 6:35 PM 0 comments
hutanmu mungkin bukan hutanku
atau mereka

hutanmu adalah tempat tinggalmu
tempat bersemayamnya ruh-ruh nenek moyangmu
sumber kehidupan bagimu

hutanku adalah tempat berbagai binatang tinggal
paru-paru dunia yang mencegah pemanasan global
hindarkan kami dari kering, banjir dan berbagai bencana lainnya

bagi mereka adalah tempat mendulang kekayaan
berbagai mineral, sumber daya alam yang siap untuk dieksploitasi
atau tempat yang tepat untuk menanam sawit dan karet

bermain kata

Posted by ria permana sari at 6:29 PM 0 comments
kucoba hadirkan kata demi kata
berharap menemukan diksi yang indah
memainkan kata-kata
menyusun dalam kalimat-kalimat
dan menjadikannya sesuatu yang memikat

siapa bilang itu hanya untaian kata
kutiupkan rasa di setiap hurufnya
semoga kaupun merasainya
 

untitled

Posted by ria permana sari at 6:17 PM 0 comments
bila hari ini kau putari waktu kembali
maka kuingin esok, dan waktu-waktu selanjutnya
aku ada di sisimu untuk putari waktu bersama

menua bersama
berbagi mimpi dan cinta
sedih, duka, tawa, gembira

jika waktu adalah ulangan waktu-waktu yang sebelumnya
kuingin mengulanginya bersama kamu
bersama kamu 

aku tak sedang berjanji
ini adalah bagian dari doaku pagi ini


Khlong Luang, 15 Juli 2012

Terkutuklah kau rindu

Posted by ria permana sari at 7:50 AM 0 comments
terkutuklah kau rindu
rasa yang membuatku tak menentu

tentang gondola di Venezia
malam tahun baru di St Marco
Roma, Firenze atau Verona

padanya kugenggamkan cinta
padanya kutenun harapan

sungguh, tak butuh aku apapun
selain engkau di sampingku



sajak rindu untuk kekasih

Posted by ria permana sari at 7:43 AM 4 comments


kuukir sepi pada tiap-tiap malam
dalam kesunyian antara kita
kutitipkan rindu pada angin yang berhembus
entah mana yang sampaikan pucuk-pucuk rinduku padamu

hujan malam ini
namun telah basah hati dan mataku
jauh sebelum titik-titik hujan dari langit turun
taukah kau dan masihkah kau berkukuh pada diam
hingga membusuk aku dalam penantian
bersama dengan sejuta kenangan

akankah hujan masih memberi tegar pada bunga rumput
akankah mentari pagi masih memberi harapan pada bunga rumput

selalu kuhadirkan bayanganmu
yang selalu tersenyum dan mendekapku dalam hangat cintamu
hanya untukku
hanya untukku

mengeja sunyi

Posted by ria permana sari at 6:33 AM 0 comments


aku mengeja sunyi
dalam jarak antara kita
dalam hening yang kau ciptakan
dalam sapa yang tak kau indahkan

aku mengeja sunyi
dalam luka yang masih menganga
dalam sedih yang tak terperi

aku mengeja sunyi
dalam cinta yang selalu ada
dalam rindu yang menderu

aku mengeja sunyi
sambil membisikkan namamu

aku benci mengeja sunyi
karena yang kuinginkan adalah
mengeja cinta bersamamu

Khlong Luang, 14 Juli 2012

anggaplah ini sekedar penyemangat diri saya

Posted by ria permana sari at 6:26 AM 0 comments
Sudah lama saya berkenalan dengan situs ini, hanya saja seperti biasa, saya yang angin-anginan tidak selalu setia mengirimkan tulisan saya.. namun situs ini adalah situs yang baik jika kita ingin belajar menulis. Ada beberapa komentar yang membuat saya ingin terus belajar menulis. Saya lampirkan beberapa, dan maaf tentu saja yang bagus-bagus.

Wednesday, July 11, 2012

untitled

Posted by ria permana sari at 5:00 PM 0 comments
aku pernah melakukannya sekali
umur 12 tahun waktu itu
aku makan 5 pil pereda sakit kepala
aku pikir kemudian aku bisa segera ke surga
namun aku masih ada di sana

berulang kali aku rancang tanggal kematian aku
namun aku masih bernafas, hingga hari ini

hari ini aku makan 10 pil penghilang rasa sakit
tapi sakit ini belum juga hilang
haruskah aku telan lebih banyak lagi



Saturday, June 23, 2012

akulah si telaga

Posted by ria permana sari at 10:21 AM 1 comments
Akulah Si Telaga 

akulah si telaga: berlayarlah di atasnya;
berlayarlah menyibakkan riak-riak kecil yang menggerakkan bunga-bunga padma;
berlayarlah sambil memandang harumnya cahaya;
sesampai di seberang sana, tinggalkan begitu saja
– perahumu biar aku yang menjaganya..


Sapardi Djoko Damono


Thursday, June 14, 2012

di tepi sungai Aura, aku mengenangmu

Posted by ria permana sari at 9:29 AM 0 comments
Kota ini masih sama seperti dulu dan kembali aku duduk di tepi sungai Aura. Sungai yang membelah kota ini dan menjadikannya indah. Tak seperti Danube yang selalu kau dengung-dengungkan atau Mekong yang sering aku ceritakan. Sungainya berwarna coklat, bukan-bukan karena kotor seperti sungai yang biasa kita lihat di Batavia tapi lumpur yang membuat airnya berwarna coklat. Ah, setiap kota memiliki daya tariknya sendiri dan sungai ini adalah bagian dari daya dari kota ini.Aku selalu saja menyukai menghabiskan waktu di tepi sungai ini, memandangi keindahannya, menunggu senja dan menikmatinya. Sebagaimana dengan banyak orang yang menghabiskan waktunya di tepi sungai ini, entah dengan membaca buku, memakan bekalnya atau sekedar tertidur di rerumputannya yang hijau. Ya, musim panas adalah musim terindah untuk menikmati sungai ini. Jika berjalan menyusuri sungai ini, akan ada beberapa boat restaurant juga 7 bebek tiruan yang mengapung di sana. Semua masih sama, hanya saja sekarang sudah ada tram yang juga menjadi sarana transportasi di sini. Semua masih sama, hanya saja semua tak bisa lagi kunikmati bersamamu.


Wednesday, June 13, 2012

izinkan aku menangis di sini

Posted by ria permana sari at 7:24 AM 0 comments
tak akan ada lagi keluhanku
tak akan ada lagi emosi dan marah
dan biarlah sepi yang mengganti
tapi..
izinkan aku menangis di sini
di ruang keakuanku

Tuesday, June 12, 2012

izinkan aku mengeluh di sini

Posted by ria permana sari at 6:19 AM 0 comments
Izinkan aku mengeluh di sini...
Terlalu banyak yang ingin aku utarakan,
1 jam berlalu dan tak ada satu katapun aku ketikkan di sini
Terasa sulit bagiku menumpahkan semua rasa yang ada

aku sungguh tak ingin mengeluh
dan bohong jika aku katakan baik-baik saja.
.......

Monday, June 4, 2012

Posted by ria permana sari at 6:58 PM 1 comments
jika seseorang berkata "aku cinta padamu" padaku
aku akan bertanya "sampai berapa lama?"

--

sungguhkah seseorang bisa berubah?
mungkin hanya waktu yang bisa menjawab
waktu pula yang akan menjawab kebenaran perkataan seseorang

--

sulit bukan berarti tidak bisa
kadang harus merasakan sakit dahulu untuk menjadi kuat


--

seorang teman berkata "hal terindah adalah bangun pagi dan merasa merdeka"
aku pun ingin merdeka dari rasa ini


--

salah satu hal yang menyakitkan adalah ketika kepercayaan disalahgunakan

--

kata cinta bisa saja diucapkan setiap saat
namun waktu yang akan menjawab kebenarannya ketika hal itu dipertanyakan

--



Friday, June 1, 2012

nafasmu satu ya?

Posted by ria permana sari at 3:47 PM 0 comments
"Nafasmu satu ya?"
Demikian komentar yang saya terima di salah satu situs untuk berbagai karya puisi atau cerita. Awalnya saya tak mengerti dan butuh waktu lama, karena  baru hari ini saya mengerti maksudnya. Setidaknya dalam perspektif saya.

Mungkin (ato tidak mungkin lagi?) apa yang saya tulis nada dan rasanya sama. Tentu saja, karena itu yang saya rasakan. Lebih mudah memang menulis apa yang dirasakan. Itulah mengapa nafas saya satu, hanya diri dan perasaan saya  yang sayangnya itu-itu juga, sehingga apapun yang saya tulis rasanya sama. Tak pernah (atau belum?) saya mengeksplore hal-hal lain di luar perasaan saya. Mengingat saya baru produktif ketika saya sedih, jatuh dan sakit.. tak heran jika nafasnya sama. Wajarlah jika dia berkata demikian..

Mungkin menulis bukan menjadi hobi buat saya. tapi menjadi obat. Menulis itu menguatkan, menulis itu menyembuhkan. Inilah yang membuat saya tidak mengeksplore hal-hal lain dan lebih terpaku pada perasaan saya sebagai sumber inspirasi. Ah, atau ini adalah apologi saya saja?

sebuah renungan, 2 juni 2012
Posted by ria permana sari at 3:16 PM 0 comments
izinkan aku sejenak berada di sini
sebelum mengering bungaku
dan tersapu angin
maasih ada yang ingin kunikmati di sini
menyimpan dalam memoriku

sudah lelah berjuang di tanah ini
kering, tandus dan berbatu
namun sesaat adalah kenangan
betapapun sulitnya itu

hujan yang tau

Posted by ria permana sari at 3:43 AM 0 comments
mungkin hujan yang juga saat ini kurasa
sedih beriak-riak
menggenang dalam sepi

rasa yang sama seperti dulu
hilang dalam pusaran waktu
gamang dalam hentakkan waktu
masihkan cerah dihadirkan
aku tak yakin

lihat aku
aku masih berdiri di sini
mungkin hanya hujan yang tahu
tentang perasaan ini
dan betapa ingin aku berlari dari ini semua


Tuesday, May 29, 2012

malam

Posted by ria permana sari at 2:45 PM 1 comments
Malam, 1


malam makin larut dan aku masih di sini dalam kegamangan rasa dan sedih. malam membuatku lebih berpikir dan merasa


petir terdengar sayup dan suara kodok pun semakin terdengar jelas. hujan, namun hujan tlah turun terlebih dahulu di hati dan juga mataku


Khlongluang, 11 july 2011




Malam, 2



 Malam kembali melempar gelapnya dan kembali hanya ada suara jangkrik dan kodok serta tuts di laptopku 

sunyi terasa, bukan karena tidak ada kau lagi tapi karena rindu yang merecah-recah

rindu akan ayunan kaki di ujung ibukota, rindu pada tangis seorang anak kala kami tinggalkan, rindu pada keriangan

dan tentu saja rindu pada pergantian masa, ya senja. peralihan waktu sebelum kemudian beranjak malam

malam selalu menjadi waktu untuk berpikir dan merenung, sebagaimana saat ini aku berpikir tentang rasaku, kamu, aku dan kita

stuck

Posted by ria permana sari at 11:33 AM 0 comments
tik..tok..tik..tok...
waktu terus berjalan
aku masih disini
stuck

tik..tok..tik..tok..
waktu terus berjalan
aku tak melangkah kemanapun

tik..tok..tik..tok...
waktu terus berjalan
otakku masih buntu

aku rindu senja

Posted by ria permana sari at 11:31 AM 0 comments
aku rindu senja
ingin rasanya kucuri secuil senja
menyimpannya
hingga bukanlagi kenangan yang ada

kepada angin

Posted by ria permana sari at 8:02 AM 0 comments
angin apakah kau sapa yang lain
sebagaimana kau sapa aku dengan hembusanmu yang hangat
angin, adakah yang paling kau tunggu
selain meniup dan menggoyang batang tangkaiku
atau serbuk bungaku yang mengering
angin, adakah yang paling kau tunggu
selain bunga rumput
angin, adakah yang paling ingin kau sapa
selain bunga rumput


Vienna, 25 May 2012

Tuesday, May 22, 2012

Posted by ria permana sari at 1:47 PM 1 comments
dalam sepi aku berlari
meski darah kembali mengucur di kakiku tetap kupacu kakiku di jalan yang kian berbatu dan tajam
tanpa alas kaki
sepatuku telah kubuang batu-batu ini telah merusakkannya
 letih terasa penat membuatku ingin hentikan langkahku
namun perjalanan belum usai atau sakit kan lebih menyiksa
 aku bertahan dalam segala kesombongan dan angkuhku
 tak ada yang bisa aku banggakan
 aku hanya mencoba mengais puing-puing harapan yang tersisa ah....
Posted by ria permana sari at 12:44 PM 0 comments
bruul...
bunga rumput itu terbang bersama angin
namun selalu ada yang kemudian mengganti
bruul
demikian seterusnya

aku tersadar,
aku bukanlah bungarumput itu
lelah

aku (bukan) bunga rumput

Posted by ria permana sari at 12:42 PM 1 comments
tak lagi ada di sabana itu
hijaunya telah terganti dengan deru mesin dan kepulan hitam asap pabrik
angin tak lagi menyapa dengan hangat
akupun enggan berada di sini
aku (bukan) bunga rumput yg tetap tegar meski ratusan kali dicabut
 aku (bukan) bunga rumput
aku lelah dan ingin membiarkan mengering hingga tercerabut dengan sendirinya
 ah..
aku (bukan) bunga rumput tak setegar dia yang ada meski tertiada

Monday, March 19, 2012

Posted by ria permana sari at 11:19 AM 0 comments
bulan tak purnama
namun adalah bulan yang sama dengan yang ada di sana bukan
sebagaimana kita yang berada di bawah hamparan bintang yang sama
malam ini aku bercakap dengannya
tentang penat
cinta, mimpi, sedih dan sepi

mungkin esok bulan kan sampaikan
betapa aku menyayangi kalian
dan mengapa aku memilih untuk tinggalkan dunia

Saturday, March 10, 2012

aku rindu

Posted by ria permana sari at 12:18 AM 0 comments
menjadi teringat masa itu
betapa aku rindu senyuman dan tatapan itu
sekedar bercanda atau mendengarkan cerita
adalah saat terindah yang kurasakan

karena senyuman itu
lelah dan penat itu terusir
kini lelah itu membayangi
dan aku menjadi lebih merindukan kalian teman-teman kecilku

--

hidup memang tak selalu seperti yang kita inginkan
tapi kalian membuat hidupku lebih bermakna
dan merasakan artiku
andai kalian tahu betapa aku merindu masa itu
dan betapa aku ingin hal yang sama

Saturday, February 18, 2012

dan kukembalikan padamu waktu

Posted by ria permana sari at 1:10 PM 1 comments
Aku telah mencuri waktu dari awal
untuk mengisi dahagaku
dan aku terus berjalan
hingga tak ada yang tahu kalau aku telah mencuri waktu

dan kini kukembalikan padamu waktu
bukan berarti aku kalah
aku hanya lelah
ah entah apa beda kedua hal itu

dan ingin kukembalikan padamu waktu
tentang asa dan citaku
ini bukanlah gurau
ketika aku galau

sungguh, kukembalikan padamu waktu
kutunggu kau di sini

biarkan

Posted by ria permana sari at 12:58 PM 0 comments
jika kemudian hanya tersisa angin
atau bahkan tak menyisakan apapun
maka biarkan

jika kemudian semburat merah senja masa lalu
membuat prahara
maka jadilah lebih bijak
biarkan hati yang menuntun

hidup tak ada yang sempurna
bahkan masa lalu yang dianggap sebagai guru di masa depanpun
acapkali berusaha dilupakan
berusaha ditiadakan
aih sulitnya

biarkan
biarkan sepi merayapi

Saturday, February 4, 2012

tak berjudul

Posted by ria permana sari at 3:56 AM 0 comments
jika boleh, maka kuanalogikan cinta ini dengan musim

musim semi, ketika bunga-bunga bermekaran
dan bernas pohon mulai muncul
itu adalah saat kita bertemu
ketika rasa itu tumbuh dan bersemi di hati kita

musim panas
masa puncak pertumbuhan buah dan tumbuhan lainnya
adalah cinta kita
ketika kau, aku bersama

musim dingin
ketika temperatur turun dan udara terasa dingin
adalah ketika kita bersitegang
karena dingin yang aku rasa kala itu
namun, gaung musim semi dan musim panas selalu ada
menghangatkan kita dalam kedinginan ini
dan selalu ada cara untuk setiap pertentangan

musim gugur
ketika daun-daun berguguran
ini bukanlah tentang rasa atau cinta kita yang berguguran
ini mungkin adalah gambaran perpisahan kita, ketika maut menjelang
sayang, tahukah kamu keindahan musim gugur
ketika daun-daun dan bunga berjatuhan di rerumputan
namun tetap berada tak jauh dari pohonnya

Turku, 4 Februari 2012

bait-bait rasa untukmu

Posted by ria permana sari at 3:15 AM 0 comments
ketika sampai waktuku nanti
ketika ruhku tinggalkan badan ini
dalam bait-bait ini kutinggalkan jejak-jejak cinta dan dan rinduku
untukmu

tak pandai aku merangkai kata
namun bait bait ini adalah kumpulan rasaku untukmu
tiap hurufnya adalah perasaanku untukmu
yang selalu ingin menemanimu
bahkan jika aku tak lagi bisa kautemui
jika suaraku tak lagi bisa kudengar

ini adalah bait-bait rasa untukmu
kumpulan cinta dan kerinduan
yang kutiupkan dalam tiap kata


Turku, 4 Februari 2012

Friday, February 3, 2012

Posted by ria permana sari at 10:45 AM 0 comments
untuk teman kecil saya

kegelapan mendekap
mungkin senyum yang kemudian dihadirkan
tak ada lagi sepi dan sendiri

andai aku bisa mengulang waktu
ingin kembali ke masa itu
ketika pertama kali menjumpaimu
inginku merangkulmu

Friday, January 13, 2012

tahun baru: sebuah monolog

Posted by ria permana sari at 11:20 AM 0 comments


mungkin sedikit terlambat, hampir 15 hari dari tahun baru.. namun tidak ada yang usang untuk sebuah tulisan bagi saya..


seorang teman menanyakan tentang tahun baru pada saya
saya bilang saya tak merayakan tahun baru
sama saja dengan hari-hari yang lain, tak ada yang berbeda
hanya saja saya suka hari libur

hari libur itu berarti sejenak saya keluar dari kepenatan dan kejenuhan saya
hari libur itu berarti saat untuk bertemu teman-teman kecil saya
hari libur itu berarti saat saya melakukan hal yang saya sukai
namun
hari libur bisa berarti kegelisahan bagi saya
hari libur bisa jadi muasal sedih membekap saya
ah..

saya mungkin tak memakai celana dalam berwarna merah
sebagaimana teman saya yang melakukan ritual itu di malam tahun baru
selain karena tidak punya, tak ada niatan untuk melakukannya
bukankah malam tahun baru sama halnya dengan malam-malam yang lain
hanya saja beberapa tahun belakangan ini saya selalu membuat resolusi untuk tahun yang akan dilalui
saya butuh moment, ini alibi saya

Tahun ini tak ada 11 resolusi sebagaimana yang saya buat di penghujung 2 tahun lalu
saya hanya ingin menjalani tahun ini secara sederhana
dalam hati masih mengeja keinginan yang sama sebagaimana 2 tahun lalu itu

Tuesday, January 3, 2012

untitled

Posted by ria permana sari at 3:52 PM 0 comments
dan aku lelah
berjalan atau berlari
mimpi itu mendadak mengabur dan
aku kehilangan asa dan daya

aku masih sibuk mencari jawab atas tanya dalam hati
akan rasa yang ada di sini
sudahkah aku menemukan
atau aku justru terjebak di sini?

di sini masih saja gelap
tanda tanya masih memenuhi benakku
aah... ingin kusedehanakan semuanya
andai aku bisa
 

bulir - bulir waktu Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea