Tuesday, May 29, 2012

malam

Posted by ria permana sari at 2:45 PM 1 comments
Malam, 1


malam makin larut dan aku masih di sini dalam kegamangan rasa dan sedih. malam membuatku lebih berpikir dan merasa


petir terdengar sayup dan suara kodok pun semakin terdengar jelas. hujan, namun hujan tlah turun terlebih dahulu di hati dan juga mataku


Khlongluang, 11 july 2011




Malam, 2



 Malam kembali melempar gelapnya dan kembali hanya ada suara jangkrik dan kodok serta tuts di laptopku 

sunyi terasa, bukan karena tidak ada kau lagi tapi karena rindu yang merecah-recah

rindu akan ayunan kaki di ujung ibukota, rindu pada tangis seorang anak kala kami tinggalkan, rindu pada keriangan

dan tentu saja rindu pada pergantian masa, ya senja. peralihan waktu sebelum kemudian beranjak malam

malam selalu menjadi waktu untuk berpikir dan merenung, sebagaimana saat ini aku berpikir tentang rasaku, kamu, aku dan kita

stuck

Posted by ria permana sari at 11:33 AM 0 comments
tik..tok..tik..tok...
waktu terus berjalan
aku masih disini
stuck

tik..tok..tik..tok..
waktu terus berjalan
aku tak melangkah kemanapun

tik..tok..tik..tok...
waktu terus berjalan
otakku masih buntu

aku rindu senja

Posted by ria permana sari at 11:31 AM 0 comments
aku rindu senja
ingin rasanya kucuri secuil senja
menyimpannya
hingga bukanlagi kenangan yang ada

kepada angin

Posted by ria permana sari at 8:02 AM 0 comments
angin apakah kau sapa yang lain
sebagaimana kau sapa aku dengan hembusanmu yang hangat
angin, adakah yang paling kau tunggu
selain meniup dan menggoyang batang tangkaiku
atau serbuk bungaku yang mengering
angin, adakah yang paling kau tunggu
selain bunga rumput
angin, adakah yang paling ingin kau sapa
selain bunga rumput


Vienna, 25 May 2012

Tuesday, May 22, 2012

Posted by ria permana sari at 1:47 PM 1 comments
dalam sepi aku berlari
meski darah kembali mengucur di kakiku tetap kupacu kakiku di jalan yang kian berbatu dan tajam
tanpa alas kaki
sepatuku telah kubuang batu-batu ini telah merusakkannya
 letih terasa penat membuatku ingin hentikan langkahku
namun perjalanan belum usai atau sakit kan lebih menyiksa
 aku bertahan dalam segala kesombongan dan angkuhku
 tak ada yang bisa aku banggakan
 aku hanya mencoba mengais puing-puing harapan yang tersisa ah....
Posted by ria permana sari at 12:44 PM 0 comments
bruul...
bunga rumput itu terbang bersama angin
namun selalu ada yang kemudian mengganti
bruul
demikian seterusnya

aku tersadar,
aku bukanlah bungarumput itu
lelah

aku (bukan) bunga rumput

Posted by ria permana sari at 12:42 PM 1 comments
tak lagi ada di sabana itu
hijaunya telah terganti dengan deru mesin dan kepulan hitam asap pabrik
angin tak lagi menyapa dengan hangat
akupun enggan berada di sini
aku (bukan) bunga rumput yg tetap tegar meski ratusan kali dicabut
 aku (bukan) bunga rumput
aku lelah dan ingin membiarkan mengering hingga tercerabut dengan sendirinya
 ah..
aku (bukan) bunga rumput tak setegar dia yang ada meski tertiada
 

bulir - bulir waktu Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea