Saturday, June 23, 2012

akulah si telaga

Posted by ria permana sari at 10:21 AM 1 comments
Akulah Si Telaga 

akulah si telaga: berlayarlah di atasnya;
berlayarlah menyibakkan riak-riak kecil yang menggerakkan bunga-bunga padma;
berlayarlah sambil memandang harumnya cahaya;
sesampai di seberang sana, tinggalkan begitu saja
– perahumu biar aku yang menjaganya..


Sapardi Djoko Damono


Thursday, June 14, 2012

di tepi sungai Aura, aku mengenangmu

Posted by ria permana sari at 9:29 AM 0 comments
Kota ini masih sama seperti dulu dan kembali aku duduk di tepi sungai Aura. Sungai yang membelah kota ini dan menjadikannya indah. Tak seperti Danube yang selalu kau dengung-dengungkan atau Mekong yang sering aku ceritakan. Sungainya berwarna coklat, bukan-bukan karena kotor seperti sungai yang biasa kita lihat di Batavia tapi lumpur yang membuat airnya berwarna coklat. Ah, setiap kota memiliki daya tariknya sendiri dan sungai ini adalah bagian dari daya dari kota ini.Aku selalu saja menyukai menghabiskan waktu di tepi sungai ini, memandangi keindahannya, menunggu senja dan menikmatinya. Sebagaimana dengan banyak orang yang menghabiskan waktunya di tepi sungai ini, entah dengan membaca buku, memakan bekalnya atau sekedar tertidur di rerumputannya yang hijau. Ya, musim panas adalah musim terindah untuk menikmati sungai ini. Jika berjalan menyusuri sungai ini, akan ada beberapa boat restaurant juga 7 bebek tiruan yang mengapung di sana. Semua masih sama, hanya saja sekarang sudah ada tram yang juga menjadi sarana transportasi di sini. Semua masih sama, hanya saja semua tak bisa lagi kunikmati bersamamu.


Wednesday, June 13, 2012

izinkan aku menangis di sini

Posted by ria permana sari at 7:24 AM 0 comments
tak akan ada lagi keluhanku
tak akan ada lagi emosi dan marah
dan biarlah sepi yang mengganti
tapi..
izinkan aku menangis di sini
di ruang keakuanku

Tuesday, June 12, 2012

izinkan aku mengeluh di sini

Posted by ria permana sari at 6:19 AM 0 comments
Izinkan aku mengeluh di sini...
Terlalu banyak yang ingin aku utarakan,
1 jam berlalu dan tak ada satu katapun aku ketikkan di sini
Terasa sulit bagiku menumpahkan semua rasa yang ada

aku sungguh tak ingin mengeluh
dan bohong jika aku katakan baik-baik saja.
.......

Monday, June 4, 2012

Posted by ria permana sari at 6:58 PM 1 comments
jika seseorang berkata "aku cinta padamu" padaku
aku akan bertanya "sampai berapa lama?"

--

sungguhkah seseorang bisa berubah?
mungkin hanya waktu yang bisa menjawab
waktu pula yang akan menjawab kebenaran perkataan seseorang

--

sulit bukan berarti tidak bisa
kadang harus merasakan sakit dahulu untuk menjadi kuat


--

seorang teman berkata "hal terindah adalah bangun pagi dan merasa merdeka"
aku pun ingin merdeka dari rasa ini


--

salah satu hal yang menyakitkan adalah ketika kepercayaan disalahgunakan

--

kata cinta bisa saja diucapkan setiap saat
namun waktu yang akan menjawab kebenarannya ketika hal itu dipertanyakan

--



Friday, June 1, 2012

nafasmu satu ya?

Posted by ria permana sari at 3:47 PM 0 comments
"Nafasmu satu ya?"
Demikian komentar yang saya terima di salah satu situs untuk berbagai karya puisi atau cerita. Awalnya saya tak mengerti dan butuh waktu lama, karena  baru hari ini saya mengerti maksudnya. Setidaknya dalam perspektif saya.

Mungkin (ato tidak mungkin lagi?) apa yang saya tulis nada dan rasanya sama. Tentu saja, karena itu yang saya rasakan. Lebih mudah memang menulis apa yang dirasakan. Itulah mengapa nafas saya satu, hanya diri dan perasaan saya  yang sayangnya itu-itu juga, sehingga apapun yang saya tulis rasanya sama. Tak pernah (atau belum?) saya mengeksplore hal-hal lain di luar perasaan saya. Mengingat saya baru produktif ketika saya sedih, jatuh dan sakit.. tak heran jika nafasnya sama. Wajarlah jika dia berkata demikian..

Mungkin menulis bukan menjadi hobi buat saya. tapi menjadi obat. Menulis itu menguatkan, menulis itu menyembuhkan. Inilah yang membuat saya tidak mengeksplore hal-hal lain dan lebih terpaku pada perasaan saya sebagai sumber inspirasi. Ah, atau ini adalah apologi saya saja?

sebuah renungan, 2 juni 2012
Posted by ria permana sari at 3:16 PM 0 comments
izinkan aku sejenak berada di sini
sebelum mengering bungaku
dan tersapu angin
maasih ada yang ingin kunikmati di sini
menyimpan dalam memoriku

sudah lelah berjuang di tanah ini
kering, tandus dan berbatu
namun sesaat adalah kenangan
betapapun sulitnya itu

hujan yang tau

Posted by ria permana sari at 3:43 AM 0 comments
mungkin hujan yang juga saat ini kurasa
sedih beriak-riak
menggenang dalam sepi

rasa yang sama seperti dulu
hilang dalam pusaran waktu
gamang dalam hentakkan waktu
masihkan cerah dihadirkan
aku tak yakin

lihat aku
aku masih berdiri di sini
mungkin hanya hujan yang tahu
tentang perasaan ini
dan betapa ingin aku berlari dari ini semua


 

bulir - bulir waktu Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea