kuukir sepi pada tiap-tiap malam
dalam kesunyian antara kita
kutitipkan rindu pada angin yang berhembus
entah mana yang sampaikan pucuk-pucuk rinduku padamu
hujan malam ini
namun telah basah hati dan mataku
jauh sebelum titik-titik hujan dari langit turun
taukah kau dan masihkah kau berkukuh pada diam
hingga membusuk aku dalam penantian
bersama dengan sejuta kenangan
akankah hujan masih memberi tegar pada bunga rumput
akankah mentari pagi masih memberi harapan pada bunga rumput
selalu kuhadirkan bayanganmu
yang selalu tersenyum dan mendekapku dalam hangat cintamu
hanya untukku
hanya untukku
4 comments:
sepertinya kau dan bunga rumput sangat mencinta ya... ??! ♉(ˆ▽ˆ)♉
Saat dulu kuucapkan hasratku
Kepadamu dengan hati tak menentu
Di depan gereja di jalan sudirman
Mengharap tatapan dengan senyuman
Saat dulu kita berjalan berdua
Hari hari indah tak ada dua
Saat dimana hati semakin berasa
Nikmati rasa indah sempurna
Kini waktu tak lagi sama
Mimpi mimpiku tak berujud nyata
Hanya rindu mengoyak hati
Cinta pertama tak pernah mati
Ingatkah kamu di saat itu
Naik kopaja tak jelas tuju
Duduk berdiri tak lagi berarti
Di saat bunga tumbuh di hati
Bagai anak kecil di tengah rimba
Tak tau jalan mau kemana
Saat waktu tak lagi bertaji
Senangnya hati sudah teruji
Tak lelah badan tak dimengerti
Saat membuncah di dalam hati
Mulai saat itu tak pernah henti
Bermimpi kelak bersatu lagi
Rindu mengapa datang lagi
Kutunggu kau di jalan itu
Tak jua datang batang hidungmu
Kau tak tahu aku menunggu
Nyaliku buntu ditelan ragu
Akhirnya dada tak tahan rasa
Kujemput engkau wahai sang asa
Jalani sisa hari berdua
Tak berarah asal bersama
Saat kau duduk disisi
Di bis jalanan setengah isi
Indahnya masa tak ingin pergi
Saat kau sentuh kupunya hati
Wahai rindu mengapa datang
Membuka rasa yang ingin hilang
Tapi hati tak bisa tenang
Lembut tanganmu selalu terkenang
Post a Comment